Pages

Jumat, 08 Mei 2015

Tugas 2



·         Adverb

1.       Adverb of fine :
-  My father always drinks a cup of coffee in the morning,
-  I met Fransiska in the minimarket last night.

2.      Adverb of place :
-          My mother slts in the living room.
-          I wil be waiting for you here.

·         Adjective
-          I met a big snake in the zoo yesterday.
-          Rina is not only beautiful but also tall.

·         Affirmatif agreement
o   So
-          Our class is clean, and so are theirs.
-          My father talked about it, and so did I
o   Too
-          We want to buy a dress, and she does too.
-          My brother invites him to the party, and my sister too.

·         Negative Agreement
-          We can’t study in the ;ibrary, and he can’t either
-          He doesn’t know the answer, and neither does she.

·         Command
-          Explain the process, please!
-          Please, leave me alone!

Sabtu, 04 April 2015

Tugas 1

1.    What is subject? (explain)
Subject is the person, place, thing, or idea that is doing or being something. You can the find the subject of a sentence if you can find the verb.  Ask the question, “who or what ‘verbs’ or ‘verbed’ ?” and the answer to the questin is the subject.

2.    What is verb? (explain)
The part of speech (or word class) that describes an action or occurrence or indicates a state of being.

3.    What is verb phrase? (explain)
A verb phrase is the portion of a sentence that contains both the verb and either a direct or indorect object (the verb’s dependents). They serve as link between the subject of the verb and information about that subject.the information usualy descriptive.

4.    What is complement?
A complement is a constituent of a clause, such as a noun phrase or adjective phrase, that is used to predicate a description of the subject or object of the clause.

5.    What is modifier?
A modifier is a word, phrase, or clause which functions as an adjective or an adverb to describe a word or make its meaning more specific.

6.    Make one sentence which include (subject, verb, complement, modifier) !
Marry       sold    a laptop      at the glodok
    S            V           O            Modifier of place

7.    Make one sentence consist verb phrase in tenses and explain !
-    They play tennis on Friday (Presnt Tense)
-    We studied Teknik Proyeksi Bisnis last week (Past Tense)
-    I am washing my scarf now (Presnt Continuos Tense)

Kamis, 15 Januari 2015

Pengolahan  Analisis Data

            Data yang dihasilkan dari penelitian baik itu survey maupun percobaan adalah dalam bentuk data kasar. Sering data tersebut belum sesuai dengan asumsi atau tipe analisis yang digunakan. Dalam melakukan analisis data, data kasar harus diolah terlebih dahulu untuk memperoleh data yang siap untuk dianalisis. Data hasil penelitian dapat dilakukan transformasi untuk dapat dilakukan analisis statistik yang benar. Dengan demikian analisis data dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat.

Langkah- langkah Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data. Ada sejumlah langkah-langkah ilimiah yang perlu dilakukan untuk memudahkan proses pengolahan data. Dari beberapa referensi tentang metode penelitian ilmiah, ada sejumlah langkah-langkah yang perlu dilakukan, yaitu :
1.    Editing
2.    Coding
3.    Tabulasi Data

Pembahasan

1.    Editing

            Sebelum data diolah,  data tersebut perlu diedit terlebih dahulu. Dengan perkataan lain, data atau keterangan yang telah dikumpulkan dalam buku catatan (record book), daftar pertanyaan ataupun pada intervew guide (pedoman wawancara) perlu dibaca sekali lagi dan diperbaiki, jika disana sini masih terdapat hal-hal yang salah atau yang masih meragukan. Kerja memperbaiki kualitas data serta menghilangkan keraguan-keraguan data dinamakan mengedit data. Editing dilakukan bertujuan untuk : (1) Melihat lengkap tidaknya pengisian kuesioner. (2) Melihat logis tidaknya jawaban. (3) Melihat konsistensi antar pertanyaan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengedit data, yaitu :
1.    Apakah data sudah lengkap dan sempurna?
2.    Apakah data sudah cukup jelas tulisannya untuk dibaca?
3.    Apakah semua catatan dapat dipahami?
4.    Apakah semua data sudah cukup konsisten?
5.    Apakah data cukup uniform?
6.    Apakah ada responsi yang tidak sesuai?
             Catatan harus sempurna dalam pengertian bahwa semua kolom atau pertanyaan harus terjawab atau terisi. Jangan ada satu pun dari jawaban terbiarkan kososng. Peneliti harus mengenal data yang kosong, apakah responden tidak mau menjawab, atau pertanyaan kurang dipahami responden. Dalam mengedit data, hal-hal diatas harus diperjelas, dan jangan ada satupun pertanyaan yang tidak terjawab. Jawaban atau catatan yang kosong harus disempurnakan dalam mengedit data. Segala coret-coret harus diperjelas, segala kata atau kalimat harus diperjelas, baik kalimat maupun huruf serta angka.

2.    Coding

            Data yang dikumpulkan dapat berupa angka, kalimat pendek atau panjang ataupun hanya “ya” atau “tidak”. Untuk memudahkan pengolahan, maka jawaban tersebut perlu diberi kode, pemberian kode kepada jawaban sangat penting artinya, jika pengolahan data dilakukan dengan komputer. Mengkode jawaban adalah menaruh angka pada tiap jawaban.
      1) Kode dan Jenis Pertanyaan/Pernyataan
Pemberian kode dapat dilakukan dengan melihat jenis pertanyaan, jawaban, atau  pernyataan. Dalam hal ini dapat dibedakan:
a) Jawaban yang berupa angka
Jawaban responden bisa dalam bentuk angka. Pertanyaan tentang pendapat perbulan, jawabannya sudah terang dalam bentuk angka. Misalnya, data berupa jumlah rupiah (Rp. 150,0)
b) Jawaban dari pertanyaan tertutup
Jawaban pertanyaan tertutup adalah jawaban yang sudah disediakan lebih dahulu, dan responden hanya tinggal mencek saja jawaban-jawaban tersebut sesuai instruksi. Responden tidak mempunyai kebebasan untuk memilih jawaban di luar yang telah diberikan.
c) Jawaban dari pertanyaan semiterbuka
Pada jawaban semiterbuka, selain dari jawaban yang ditentukan, masih diperkenankan lagi jawaban lain yang dianggap cocok oleh responden. Jawaban yang diberada di luar dari yang telah disediakan perlu diberi angka tersendiri untuk kode.
d) Jawaban pertanyaan terbuka
Pada pertanyaan terbuka, jawaban yang diberikan sifatnya bebas, sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh penjawab, tanpa ada suatu batasan tertentu. Untuk  membuat kode terhadap jawaban pertanyaan terbuka, jawaban- jawaban tersebut  harus dikategorikan lebih dahulu, atau dikelompokkan lebih dahulu sehingga tiap kelompok-kelompok berisi jawaban yang lebih kurang sejenis.
e) Jawaban pertanyaan kombinasi
Jawaban pertanyaan kombinasi hampir serupa dengan jawaban pertanyaan tertutup. Selain dari jawabannya terpisah secara jelas, responden masih dapat dijawab kombinasi dari beberapa jawaban.
     2) Tempat Kode
Kode dapat dibuat pada IBM coding sheet, pada kartu tabulasi ataupun pada daftar pertanyaan itu sendiri. Jika data ingin diolah dengan komputer, maka kode harus dibuat pada coding sheet.
a) Cooding Sheet
Data untuk diolah dengan komputer kodenya harus dibuat pada coding sheet yang  telah tersedia. Yang sering digunakan adaah IBM coding sheet. Coding sheet ini  adalah lembaran kertas yang mempunyai 80 kolom dan 25 baris. Jika data yang dikode melebihi 80 kolom, maka cara pengisian kolom adalah:
(1) menyambung data responden tersebut ke baris kedua, atau
(2) menyambung kode pada baris yang sama ke lembaran kedua dari coding sheet.
Dengan cara pertama, data dari tiap responden dapat dilihat dengan jelas pada satu  lembar coding sheet saja. Untuk memudahkan, maka kode data untuk tiap variabel sebaiknya dijarangkan satu kolom. Di lain pihak, cara kedua tidak memperlihatkan data tiap responden pada satu lembaran kartu kode, tetapi cara ini lebih memudahkan dalam punching nantinya. Sebelum kode dimasukkan dalam coding sheet, maka lebih dahulu ditentukan kolom-kolom berapa yang digunakan oleh variabel, dan bagaimana formatnya. Hal ini diatur dalam buku kode. Buku kode digunakan sebagai panduan dalam mengisi kode ke dalam coding sheet. Buku kode harus dibuat lebih dahulu dan berisi:
- nomor halaman daftar pertanyaan atau record book
- nomor pertanyaan-pertanyaan ataupun data
- nomor variabel
- nama variabel atau singkatan variabel
- nomor kolom coding sheet yang digunakan, dan
- format

3.    Tabulasi Data

             Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel yang dibuat sebaiknya mampu meringkas semua data yang akan dianalisis. Pemisahan tabel akan menyulitkan peneliti dalam proses analisis data.
Langkah-langkah tabulasi adalah sebagai berikut
-    Memberi skor atau menjumlahkan terhadap butir-butir pertanyaan yang memerlukan skor atau penjumlahan skor.
-    Mengubah jenis data, dimodifikasi atau disesuaikan dengan teknik analisis yang akan digunakan,
Setelah instrumen diskor,hasilnya ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah dilihat. Mencatat skor secara sistematis akan memudahkan pengamatan data dan memperoleh gambaran analisisnya. Dari tabulasi, analisis data dapat dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dengan menggunakan prinsip analisis deskripsi, yaitu mencari jumlah skor, nilai rerata, standar penyimpangan, dan variasi penyebarannya. Data dapat pula ditampilkan dalam bentuk grafis untuk melihat gambaran secara komprehensif.
               Dengan menggunakan prinsip tabulasi ini,seorang peneliti akan dapat menentukan arah selanjutnya teknik analisis apa yang diperlukan,tergantung dengan tujuan analisis data yang hendak dicapai.

4.    Alat Analisis Data

          Analisis data merupakan proses terintegrasi dalam sebuah prosedur penelitian. analisis data dilakukan untuk membuktikan atau mencari jawaban terhadap rumusan dan dugaan peneliti tentang variabel yang dipelajari. Hasil analisis data inilah akan dibaca/diinterpretasikan oleh peneliti kemudian diambil simpulan jawaban yang berdasarkan pada kenyataan empiris. 
           Analisis data penelitian dapat dibagi menjadi dua macam. Pertama, analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Perbedaan yang mendasari keduanya adalah pada jenis data yang diperoleh. Jika peneliti ingin melakukan pengukuran dengan menggunakan angka maka digunakan analisis kuantitatif. Jika peneliti ingin mengetahui proses/informasi baru dapat digunakan analisis kualitatif. Jadi, keputusan yang diambil menurut kebutuhan peneliti.
          Teknik analisis statistik apa yang digunakan dalam suatu penelitian yang     digunakan haruslah teknik yang paling tepat. Masing-masing teknik statistik mempunyai peruntukan masing-masing. Oleh karena itu dalam memilih teknik statistik harus mempertimbangkan beberapa aspek, di antaranya:

  • Tujuan Analisis Data :
• Menjelaskan sebab akibat dari sebuah fenomena
• Menghubungkan penelitian dengan dunia nyata
• Memprediksi fenomena nyata berdasarkan penelitian
• Menemukan jawaban terhadap permasalahan
• Membuat kesimpulan berdasarkan masalah
• Mempelajari masalah
  • Teknik analisis menurut jenis datanya:
                • Analisis Kuantitatif
– Data berupa angka atau bisa diangkakan
– Misalnya:
     • Pengaruh kenaikan harga BBM terhadap inflasi
     • Perbedaan prestasi belajar mahasiswa pria dan wanita
     • Persepsi guru terhadap program Sertifikasi
                • Analisis Kualitatif
– Data berupa kategori
– Misalnya:
     • Analisis tentang perilaku anak jalanan dalam mempertahankan hidup
     • Pola kehidupan masyarakat pedalaman
     • Sikap hidup masyarakat petani di Indonesia

Jenis Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif yang biasa digunakan adalah analisis statistik. Biasanya analisis ini terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu:
1. Statistik Deskriptif
           Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, atau melakukan penarikan kesimpulan.
          Teknik analisis ini biasa digunakan untuk penelitian-penelitian yang bersifat eksplorasi, misalnya ingin mengetahui persepsi masyarakat terhadap kenaikan harga BBM, ingin mengetahui sikap guru terhadap pemberlakuan UU Guru dan Dosen, ingin mengetahui minat mahasiswa terhadap profesi guru, dan sebagainya. Penelitian-penelitian jenis ini biasanya hanya mencoba untuk mengungkap dan mendeskripsikan hasil penelitiannya. Biasanya teknik statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif.
2. Statistik Inferensial
           Jika dalam statistik deskriptif hanya bersifat memaparkan data, maka dalam statistik inferensial sudah ada upaya untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Biasanya analisis ini mengambil sampel tertentu dari sebuah populasi yang jumlahnya banyak, dan dari hasil analisis terhadap sampel tersebut digeneralisasikan terhadap populasi. Oleh karena itulah statistik inferensial ini juga disebut dengan istilah statistik induktif. Berdasarkan jenis analisisnya, statistik inferensial terbagi ke dalam dua bagian:
a. Analisis Korelasional
             Analisis korelasional adalah analisis statistik yang berusaha untuk mencari hubungan atau pengaruh antara dua buah variabel atau lebih. Dalam analisis korelasional ini, variabel dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:
•    Variabel bebas (Independent Variable), yaitu variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain.
•    Variabel terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Misalnya penelitian tentang hubungan antara jumlah sales dengan volume penjualan. Jumlah sales merupakan variabel bebas (X) dan volume penjualansebagai variabel terikat (Y).
Contoh penelitian yang berupaya untuk mencari korelasi antar variabel di
antaranya adalah:
-    Hubungan antara jumlah sales dengan volume penjualan perusahaan
-    Hubungan antara penghasilan orang tua, dan motivasi belajar dengan prestasi belajar
-    Pengaruh tayangan media televisi terhadap minat belajar anak.

             Banyak sekali teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk analisis korelasional ini, baik statistik parametrik maupun nonparametrik. Penggunaan masing-masing teknik analisis tersebut sangat tergantung pada jenis skala datanya. Skala data terdiri dari:
 Data nominal, yaitu data kualitatif yang tidak memiliki jenjang. Contoh jenis kelamin, asal daerah, pekerjaan orang tua, hobby, dan sebagainya.
 Data ordinal, yaitu data kualitatif yang memiliki jenjang, seperti tingkat pendidikan, jabatan, pangkat, ranking kelas, dan sebagainya.
 Data interval/rasio, yaitu data kuantitatif atau data yang berupa angka atau dapat diangkakan.
Contoh penghasilan, prestasi belajar, tinggi badan, tingkat kecerdasan, volume penjualan, dan sebagainya. Untuk menentukan jenis analisis korelasional yang tepat dalam sebuah penelitian, terlebih dahulu harus dilihat jenis data dari variabel-variabel yang
diteliti.

b. Analisis Komparasi
             Analisis komparasi adalah teknik analisis statistik yang bertujuan untuk membandingkan antara kondisi dua buah kelompok atau lebih. Teknik analisis yang digunakan juga cukup banyak, penggunaan teknik analisis tersebut tergantung pada jenis skala data dan banyak sedikitnya kelompok. Beberapa contoh hipotesis komparatif di antaranya adalah:
 Perbedaan kualitas pelayanan antara toko A dan B
 Perbedaan minat mahasiswa terhadap profesi guru ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua
 Perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara yang diajar dengan metode konvensional dengan metode CTL
 Perbedaan produktivitas kerja karyawan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan AMT
          
Jenis Analisis Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Sesuai dengan jenis data, penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Ketiga metode pengumpulan data ini merupakan ciri khas penelitian kualitatif. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak menolak data kuantitatif), sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas. Oleh karena itu sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis. Seperti yang dinyatakan oleh Miles dan Huberman, bahwa : The most serious central difficulty in the use of central difficulty in the use of qualitative data is that methods of analysis are not well formulate”. Artinya yang paling serius dan sulit dalam analisis data kualitatif adalah karena metode analisis belum dirumuskan dengan baik.
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.

Analisis data merupakan salah satu langkah dalam kegiatan penelitian yang tidak boleh diabaikan. Kejelian dan ketelitian dalam melihat permasalahan dan jenis data yang diperoleh, sangat diperlukan untuk dapat menentukan jenis analisis yang paling tepat. Kesalahan dalam memilih teknik analisis akan berakibat fatal dalam pengambilan kesimpulan.

Sabtu, 25 Oktober 2014

Kisah Mahasiswa

          Perkuliahan, merupakan kelanjutan dari sekolah menengah dimana para mahasiswa baru masih terbawa dari kebiasaan dari SMA dulu. Sama halnya, dengan aku yang masih terkadang membawa kebiasaan sekolah dulu diawal perkuliahan awal. Seiring dengan berjalannya waktu kebiasaan itu hanya tinggalah sebuah cerita yang bila diingat-ingat membuat tawa.  Kuliah di Universitas Gunadarma sama sekali tidak terpikirkan oleh ku karena niatnya ingin kuliah di perguruan tinggi negeri. Kenapa Universitas Gunadarma? Karena katanya sih PTS terbaik.
        Setelah menjalani kuliah di Universitas Gunadarma, banyak pengalaman yang didapat. Dari pengalaman menyenangkan, aneh , sampai tak terduga.  Berbagai macam orang ada disini, teman yang biasa aja sampai diluar biasa. Begitu juga dengan para dosen, beragam ada disini dengan karakternya masing-masing. Suasana kuliah disini awalnya biasa saja karena mahasiswa baru waktu itu, masih buta akan depok karena aku tinggal di Jakarta dan jarang main ke depok. Tapi, setelah kuliah disini jadi sering main ke tempat-tempat yang digandrungi anak muda depok.
        Universitas Gunadarma, kampus yang banyak peminatnya dari seluruh daerah di Indonesia. Beragam orang yang bearasal dari berbagai derah ada disini, dari sunda, jawa, batak, manado sampai ujung Indonesia. Kampusnya pun berada di berbagai tempat seperti depok, kalimalang, salemba dan daerah lainnya. Mahasiswanya pun ribuan sampai-sampai jika istirahat semua tempat makan isinya mahasiswa Gunadarma semua, karena tidak ada kantin khusus untuk mahasiswa Universitas Gunadarma. Disini juga ada mata kuliah penunjang atau praktikum. Dimana mahasiswa diharuskan untuk praktikum mata kuliah yang bersangkutan.
          Dari sisi gedung kampus ini cukup luas tetapi dengan bertambahnya mahasiswa baru rasanya kurang nyaman dengan gedung yang sekarang, apalagi lahan parkir yang sangat minim. Banyak yang membawa motor atau mobil untuk ke kampus. Ruang kelas pun masih menggunakan OHP, sangat disayangkan di era teknologi sekarang masih menggunakan alat itu. Pendingin ruangan pun masih suka mati karena sering mati lampu disaat perkuliaham berlangsung yang mengakibatkan ketidaknyamanan mahasiswa dan dosen.
        Naik kelas dari tingkat satu ke tingkat dua sampai tingkat empat, teman-teman kelas pun berubah dan akan terus sama sampai tingkat empat. Dari sinilah kita menemukan “teman” yang sesungguhnya. Disini sama-sama berjuang untuk mencapai tujuan bersama yaitu lulus bersama dan tepat waktu. Banyak pengalaman berharga yang terjadi yang nantinya akan menjadi cerita tak terlupakan. Dimana ditingkat 3 atau semester 6, mahasiswa diwajibkan untuk mengerjakan Penelitian Ilmiahyang merupakan syarat kelulusan. Para mahasiswa diuji oleh dosen pembimbing dengan “aksi” yang sangat menyenangkan. Aku mendapatkan dosen pembimbing yang mudah untuk segera menyelesaikannya. Banyak teman yang dipersulit untuk urusan ini, mereka harus kebal dengan “aksi” tersebut.
          Pengalaman yang tak diduga adalah banyak yang terjebak dengan cinta lokasi. Cinta lokasi pasti sering terjadi jika sering bertemu dalam satu lingkungan. Begitu juga dengan di Universitas Gunadarma khususnya di kelas. Banyak mahasiswa yang tidak bisa menghhindari fenomena ini. Tak banyak dari mereka yang bertahan lama, tetapi ada juga yang bisa menahan kencangnya angin putus. Aku pun termasuk salah satu dari mahasiswa cintol atau cinta lokasi, dan masih bertahan sampai sekarang. 
           Kuliah di Universitas Gunadarma sejauh ini sangat menyengangkan walaupun banyak suka duka. Dari mendapatkan praktikum malam sampai “dikerjai” dosen karena sudah datang pagi yaitu 07.30 sudah dikampus tetapi dosennya tidak masuk. Ya begitulah mahasiswa harus banyak sabar dalam menghadapi perkuliahan. Semoga aku dan teman-teman lusu tepat waktu dan menjadi “orang” setelah lulus dari Universitas Gunadarma. Aamiin .....

Rabu, 22 Oktober 2014

Curriculum Vitae

Data Pribadi
Nama                                                     : Ruyanita Febriani
Tempat, Tanggal lahir                           : Jakarta, 19 - Februari - 1993
Agama                                                   : Islam
Alamat rumah                                        : Menteng Atas Selatan III No. 18
Nomer telepon                                       : 083876093437
Email                                                      : ruyanitaf@gmail.com

Riwayat Pendidikan
Ø  Pendidikan Formal:
  • 2011 sampai dengan 2015       : Universitas Gunadarma 
  • 2008 sampai dengan 2011       : SMAN 43 Jakarta Selatan
  •  2005 sampai dengan 2008      : SMPN 145 Jakarta
  • 1999 sampai dengan 2006       : SDN 11 Jakarta

Pendidikan Non Formal:

· 2013 : Kursus Catalog Online
· 2013 : Sekolah Pasar Modal
. 2011 : Seminar pelatihan DJ (Disk Jokey) Universitas Gunadarma
. 2011 : Seminar Bank Syariah
. 2006 : Juara 1 MTQ


Keahlian Tambahan

  • Keahlian Komputer ( MS Word, Ms Excel, Ms Powerpoint )
  • Keahlian Bahasa Inggris Listening, speaking, writing

Demikian riwayat hidup ini saya buat sebenar-benarnya 


Hormat Saya




Ruyanita Febriani

Minggu, 30 Maret 2014

Kegiatan Rutin

Pada pukul 06.00 alarm sudah membangunkan saya dari tidur. Mandi adalah kegiatan selanjutnya yang harus dilakukan, walaupun masih mengantuk dengan mata masih setengah terpejam. Setelah mandi, sarapan jarang dilakukan karena sudah mepet dengan waktu kuliah saya. Setidaknya masih sempat untuk minum segelas air putih. Pamit dengan orang tua adalah keharusan jika ingin berpergian jauh maupun dekat.
    Berangkat bersama bapak juga merupakan agenda rutin pagi, walaupun hanya mengantarkan sampai halte bis saja itu sangat menyenangkan. Bis menjadi pilihan saya untuk pergi ke kampus karena, saya janjian dengan teman saya di Pasar Minggu. Ke kampus dengan menaiki bus 2x cukup untuk olah raga setiap pagi. Tidak hanya itu, banyak hal menyengkan dan juga menjengkelkan jika naik bis. Harus berbagi tempat duduk, kesadaran yang tinggi juga diperlukan. Sabar jika mencium aroma semerbak yang sangat menusuk hidung, duduk leluasa tetapi harus berbagi dengan yang lain, dan harus rela jika dipindahkan ke bus lainnya.
    Sesampainya di Pasar Minggu  bertemu dengan teman sekelas saya. Kami melanjutkan naik angkot untuk sampai ke kampus. Diperjalanan kami juga mendapat peristiwa yang tidak terduga. Mulai dari pengamen yang agak tidak beres, orang gila yang sedang beraksi sampai orang kecelakaan dijalan raya. Semuanya hal yang yang sangat luar biasa.
    Sampai kampus dan menuju ruang kelas, kami yang selalu datang pertama. Kami juga yang menyalakan lampu kelas yang masih gelap, lorong masih sepi, jarang mahasiswa juga jika pagi-pagi padahal kami menganggap sudah kesiangan. Memang mahasiswa sukanya menunda-nunda. Pengalaman yang tidak menyenangkan adalah ketika kami kepagian ternyata dosen mata kuliah tersebut tidak masuk.
    Walaupun begitu, haruslah tetap semangat menghadapi badai yang terjadi. Berkumpul dengan teman-teman. Istirahat atau jeda yang cukup banyak yang membuat bingung harus kemana kita pergi. Kosanlah surga bagi saya dan teman-teman untuk beristirahat melepas lelah karena ke-php-an dosen. Memang suka kebablasan juga jika kita berada dikosan, tidak masuk jam selanjutnya lah karena ada yang terpengaruh teman yang diiming-imingi nutrisari dan snack.
    Setelah jam kuliah selesai, mulai lah muncul tugas baru yang harus dihadapi untuk minggu berikutnya. Dirumah kami harus tetap belajar untuk menyelesaikan tugas dari dosen tersebut. Ya, mahasiswa itulah kewajiban mereka. Hari berikutnya dilakukan hal yang sama. Semoga pengorbanan selama ini membuahkan hasil yang maksimal.(Brogododot)

Patuhi Rambu Lalu Lintas

               Rambu lalu lintas sangat penting bagi pengguna jalan raya. Rambu lalu lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan.
               Sekarang ini jika kita berada di jalan sering melihat kejadian kecelakaan lalu lintas yang membuat miris kita sebagai pengguna jalan. Disinilah pentingnya mematuhi rambu-rambu lalu lintas ketika berada di jalan raya agar semua pengguna jalan merasa aman dan nyaman. Namun hal ini sepertinya menjadi hal yang sulit dilakukan di kota-kota besar seperti Jakarta. Kebiasaan terburu-buru dan ingin cepat sampai di tujuan sering menjadi penyebab terjadinya pelanggaran lalu lintas.
               Pengalaman saya ketika berada di jalan raya cukup mengelus dada karena akan mengakibatkan kecelakaan bagi diri sendiri maupun orang lain, mulai dari menerobos lampu lalu lintas yang sedang merah hingga kecelakaan. Pada waktu itu saya sedang menuju kampus, arah balik saya terjadi kecelakaan dimana seorang wanita terjatuh dari sepeda motornya dan tertiban motornya sendiri. Tidak hanya itu, ketika saya pulang ke kampung halaman saya di Tasikmalaya, disepanjang jalan banyak kecelakaan yang tidak diingankan. Truk terbalik, bus masuk jurang, kecelakaan beruntun, sepada motor terpental karena tertabrak truk.
               Dari banyak kejadiaan diatas, dapat disimpulkan bahwa pentingnya mentaati peraturan lalu lintas agar tidak terjadi kecelakaan. Diperlukan kesadaran yang besar pula untuk tidak melanggar peraturan yang sudah ada. Jika sudah terjadi kecelakaan banyak yang dirugikan. Kesabaran juga berperan penting,jangan terburu-buru karena alih-alih ingin tepat waktu , nyawa anda akan melayang. (Brogodot)