Makanan Baik dan Buruk Selama Haid
Siklus menstruasi merupakan hal yang wajar dialami perempuan setiap bulan. Selama periode, perempuan cenderung kehilangan banyak darah yang dapat berkontribusi pada semakin rendahnya zat besi sehingga menyebabkan sakit kepala dan lemas.
Biar tak terjadi, sebaiknya para perempuan mencermati makanan apa saja yang disantapnya agar terhindar dari segala permasalahan menstruasi. Livestrong, Selasa (10/7), menjelaskan beberapa makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari selama haid.
Zat besi
Tubuh memerlukan zat besi dalam sel darah merah untuk transportasi oksigen, di mana jaringan tubuh Anda memerlukanya agar tetap berfungsi dengan benar. Tanpa zat besi yang cukup dalam makanan harian, Anda dapat mengalami kelelahan, kinerja mental yang lambat dan suhu tubuh yang turun.
Jika Anda cenderung mengalami periode menstruasi yang ‘berat’, mungkin itu menjadi tanda Anda mengalami kekurangan zat besi. Untuk mencegahnya, makanlah makanan yang memiliki kandungan zat besi tinggi, seperti sereal, kacang kedelai, kacang merah, kacang hitam, tahu, bayam, kacang polong dan kismis.
Linoleat dan asam liblenic
Ketika Anda sedang menstruasi yang paling sering dialami adalah kram rahim. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan prostaglandin yang merupakan bahan kimia yang dapat meningkatkan kontraksi.
Makanan yang mengandung asam linoleat dan liblenic dapat membantu untuk berkontribusi relaksasi otot saat sedang haid, seperti sayuran dan ikan.
Rendah garam
Ketika Anda sedang menstruasi, fluktuasi hormon cenderung berkontribusi pada retensi air, sehingga menyebabkan kembung. Untuk mencegah ini, konsumsilah makanan rendah natrium, seperti buah dan sayuran segar.
Hindari makanan tinggi natrium, seperti kentang goreng, sosis, pizza, makanan beku dan kalengan, yang dapat menarik air ke jaringan. Minum banyak air putih juga dianjurkan untuk membantu tubuh agar tidak terdehidrasi.
Tinggi lemak
Makanan olahan yang dibuat dengan gula dan makanan tinggi lemak dapat berkontribusi pada gejala haid tidak nyaman, termasuk kembung dan kram. Untuk mengatasi ini, hindari makanan digoreng dan makanan siap jadi yang cenderung memiliki nilai gizi rendah. Karena tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna lemak dibandingkan zat lain, maka lemak berlebih dapat berkontribusi pada kram perut.