Pages

Minggu, 16 Maret 2014

4 Penyebab Perut Terasa Sakit Saat Haid

         
           Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus.
          Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, terkadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari paling lama 15 hari. Jika darah keluar lebih dari 15 hari maka itu termasuk darah penyakit. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.
           Saat haid seringkali wanita merasakan nyeri di sekitar perut. Hal tersebut sebenarnya normal, namun jika Anda merasakan sakit yang berlebihan hingga sulit beraktivitas, sebaiknya Anda mulai curiga. Mungkin saja Anda memiliki masalah menstruasi yang tidak normal. Ini beberapa faktor penyebab sakit saat menstruasi, seperti dikutip dari Refinery 29.

1. Kram
           Hampir semua wanita mengalami kram pada perut saat menstruasi dan biasanya muncul sesaat sebelum atau hari pertama haid. Kram biasanya berlangsung satu hingga tiga hari, penyebabnya karena kontraksi pada rahim. Jika kontraksi pada rahim terlalu intens, bisa mendorong pembuluh darah akibatnya suplai oksigen ke jaringan otot rahim terhambat dan timbullah rasa kram yang mengganggu.

"Wanita muda yang baru datang bulan mungkin akan lebih sensitif merasakan kram perut, sebab rahim mereka lebih kecil dibandingkan wanita usia dewasa yang mungkin pernah hamil sebelumnya," ujar dr. Vanessa Cullins, vice president external medical affairs di Planned Parenthood Federation of America, seperti dikutip dari Refinery 29.

            Dr. Cullins menyarankan untuk mengurangi kram perut dengan mandi air hangat, mengompres perut dengan kantung air panas dan istirahat sebentar. Kram perut juga bisa diatasi dengan aktivitas fisik seperti olahraga atau fitnes. Tapi jika kram sudah tidak tertahankan, konsultasilah ke dokter dan biasanya Anda akan diberikan resep ibuprofen untuk meredakan rasa sakitnya.

2. Endometriosis
             Endometriosis menjadi salah satu penyebab utama timbulnya rasa sakit di perut ketika menstruasi. Kondisi ini biasanya terjadi ketika endometrium (jaringan di sepanjang garis uterus atau rahim) tumbuh keluar uterus. Tanda paling umum terjadinya endometriosis adalah rasa sakit yang tak tertahankan. Jika Anda meresakan sakit yang intens dan tajam setiap kali haid, maka sebaiknya periksakan ke dokter kandungan untuk mengetahui apakah harus dilakukan pengobatan lebih lanjut.

3. Fibroid
             Fibroid merupakan jenis tumor jinak yang tumbuh di dinding uterus, dan biasanya cukup umum dialami wanita. Sekitar 30 persen wanita di usia 30 ke atas kerap mengalami Fibroid, namun hingga kini penyebabnya belum diketahui dengan jelas. Biasanya ditandai dengan pendarahan cukup banyak di rahim. Jika tumor berada cukup dekat dengan lapisan rahim atau menghambat peredaran darah ke lapisan tersebut, alan menimbulkan rasa sakit yang tiba-tiba, berkepanjangan hingga bercak.

             Fibroid tidak selalu membahayakan, tapi sejumlah studi menemukan kalau tumor jinak ini bisa memengaruhi kesuburan dan berpotensi menyebabkan keguguran. Jika Anda mengalami sakit berkepanjangan atau darah mens keluar lebih banyak dari biasanya, konsultasikan dengan dokter kandungan untuk diperiksa.

4. PID
              PID adalah kepanjangan dari Pelvic Inflammatory Disease, yaitu infeksi pada organ resproduksi wanita yang umumnya disebabkan oleh penyakit kelamin menular yang tidak langsung diatasi. Tapi bisa juga karena infeksi yang bukan disebabkan oleh hubungan seksual. Bahayanya, wanita tidak selalu tahu kalau mereka mengalami PID karena gejalanya biasanya tidak terlalu terlihat. Tapi bisa berbahaya jika infeksi dibiarkan terlalu lama dan akibatnya wanita bisa kesulitan hamil. PID seringkali menimbulkan rasa sakit saat menstruasi, tapi intensitasnya tidak terlalu tinggi ketimbang endometriosis atau fibroid.(Brogododot)